Mamuju – Bantuan ternak kambing Peranakan Etawa (PE) yang diberikan oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melalui BPTU dan HMT Pelaihari Kalimantan Selatan (Kalsel) kepada UPTD BPHMT-IB Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Sejak bantuan berupa 9 ekor kambing betina dan 1 ekor kambing jantan diterima pada bulan September tahun lalu, perkembangan yang positif telah terlihat.

Dalam kurun waktu kurang lebih lima bulan, sebanyak 6 ekor kambing telah melahirkan, menghasilkan total 8 ekor anak kambing. Selain itu, masih ada beberapa kambing betina lainnya yang masih dalam kondisi bunting dan diperkirakan akan segera melahirkan dalam waktu dekat.

“Kami mengapresiasi atas bantuan ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Pertanian Bapak Andi Amran Sulaiman dan Dirjen Peternakan drh. Agung Suganda, serta seluruh Tim BPTU dan HMT Pelaihari Kalsel atas perhatian dan dukungannya dalam meningkatkan produktivitas peternakan di Sulbar,” ujar Nurdin, Kepala UPTD BPHMT-IB, Rabu (29/1/2025).

Nurdin mengatakan, bantuan itu diharapkan dapat terus memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya para peternak di Sulbar.

Ia menambahkan, UPTD BPHMT-IB memiliki peran strategis sebagai pusat penghasil bibit ternak unggul yang akan disebarkan ke masyarakat, guna meningkatkan kualitas dan produktivitas peternakan di Sulbar.

“Dengan adanya bantuan ini, UPTD BPHMT-IB semakin optimis dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia bibit ternak berkualitas yang dapat mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi para peternak lokal,” pungkas Nurdin.

Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif berharap keberhasilan tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan populasi ternak, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat nantinya.

“Dengan bibit unggul yang dihasilkan UPTD BPHMT-IB, masyarakat akan mendapatkan ternak yang lebih produktif, sehat, dan bernilai ekonomis tinggi,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *