Memasuki musim tanam yang beriiringan dengan masuknya musim penghujan, Tim UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat melalui Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Wilayah II Rea Timur bersama Koordinator POPT Kab. Polewali Mandar, POPT Kec. Mapilli, Kepala Desa Bonne-Bonne serta penyuluh setempat melaksanakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman padi pada Kelompok Tani Massanra di Desa Bonne-Bonne Kec. Mapilli Kab. Polewali Mandar (Jumat, 19 Januari 2024).

Kepala Balai BPTPH Hasdiq Ramadhan mengatakan, tanaman pangan terutama padi sangat rentan terhadap seranggan OPT. Tingkat seranggan OPT yang relatif tinggi menyebabkan kerusakan tanaman dan kerugian yang cukup besar hingga gagal panen. Salah satu jenis OPT yang menyebabkan kerusakan pada tanaman padi antara lain yaitu penggerek batang.
“Gerakan pengendalian ini kami lakukan sebagai upaya untuk mengendalikan OPT penggerek batang padi seluas 20 ha dengan menggunakan insektisida sebagai bahan pengendali” ungkap Hasdiq.

Selain itu, Kepalas LPHP Wilayah II Polewali Mandar Jonathan menerangkan, serangan penggerek batang terjadi karena adanya pola tanam yang dilaksanakan secara tidak serempak dimana umur pertanaman berbeda antara umur pertanaman satu dengan umur pertanaman lainnya, yakni sekitar 20-30 HST (hari setelah tanam) sehingga serangan penggerek batang terjadi pada daerah-daerah yang usia padinya antara 20-30 hari. Hal ini dikarenakan pada fase vegetatif merupakan puncak serangan dari hama penggerek batang, sehingga hal ini yang memicu hama penggerek batang menyerang lebih luas.
Muhtar, selaku Kepala Dinas TPHP berharap Gerdal OPT ini sebagai upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT, sehingga dapat meningkatkan produktivitas padi guna menjaga stabilitas pangan di Sulawesi Barat.