Polman – Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat meninjau langsung perkembangan produksi calon benih padi inbrida yang dilaksanakan oleh UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH). Hal ini dilaksanakan untuk memastikan ketersediaan benih yang akan disebarluaskan di Sulawesi Barat. (25 Maret 2024)

Benih padi inbrida adalah benih yang dihasilkan dari penyerbukan sendiri oleh satu galur/varietas yang dimana sifat anakan atau turunannya sama persis dengan sifat induknya (homozigot).

Kepala Dinas TPHP, Syamsul Ma’rif menyampaikan bahwa Calon benih padi inbrida yang diproduksi pada UPTD BBTPH terdiri dari 8 (Delapan Varietas) yang ditanam pada lahan seluas 7,5 hektar.

“Varietas padi inbrida yang telah/sedang diproduksi adalah Mekongga, Padjajaran, Cakrabuana, Nutrizinc, Inpari 32, Inpari 33, Inpari 43, dan Inpari 48 Blas. Umur padi saat ini di UPTD BBTPH 72 hari setelah tanam (HST), sehingga masa panen akan dilaksanakan di pertengahan bulan April.” Tuturnya

Syamsul Ma’rif melanjutkan bahwa Kita berharap produksi benih ini berjalan baik dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh petani di Provinsi Sulawesi Barat.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Titiek Anas mengatakan bahwa proses panen calon benih padi inbrida diperkirakan pada bulan April tahun 2024 dan calon benih akan diproses lebih lanjut sesuai dengan prosedur perbenihan sehingga pada bulan Mei atau Juni tahun ini, benih sudah dapat diperbanyak Kembali oleh penangkar yang ada di Provinsi Sulawesi Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *